Selasa, 04 Oktober 2011

AIR

            Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup yang berada dimuka bumi. Mungkin, tanpa adanya air kita semua tidak akan bisa hidup karena sangat vital sekali bagi kelangsungan makhluk hidup di jagat raya ini. Contohnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, perkantoran, pembangunan konstruksi bangunan dan jalanan yang sangat membutuhkan air dalam jumlah banyak dalam pembangunannya, dll. Dalam perjalanannya, timbul suatu masalah bagi kita ketika di musim hujan dan di musim kemarau yang berkepanjangan seperti sekarang. Di musim hujan, air sangat melimpah tetapi banyak menimbulkan masalah terutama di kota besar seperti Jakarta yaitu banjir yang hingga kini belum ada solusi penanganannya. Penyebabnya adalah tingkah laku manusia yang tidak mau susah. misalnya membuang sampah tidak pada tempatnya(saluran air) yang akhirnya membuat drainase air tidak lancar. Disebabkan oleh tumpukan sampah yang menggunung seperti di kali ciliwung acapkali memasuki musim penghujan alhasil tidak dapat dihindari lagi yang namanya banjir. Di sisi lain, dataran tinggi juga turut andil guna mengatur intensitas air di musim penghujan tetapi kita dapat melihat sendiri bahwasannya di daerah itu sudah beralih fungsi. Yang seharusnya penuh dengan penanaman pepohonan namun banyak vila-vila baru setiap harinya. Di musim kemarau panjang seperti sekarang, diseluruh wilayah indonesia sedang mengalami krisis air yang sangat mencemaskan. Banyak sumber air tanah di daerah-daerah yang sudah mengalami kekeringan yang membuat bingung orang-orang untuk mendapatkan air bersih. Jadi, semua itu ada saling keterkaitan antara satu dengan yang lainnya dan menjadi dilema bagi kita semua ketika di dua musim itu. Maka dari itu, marilah kita jaga ketersediaan air di bumi ini agar dapat dirasakan oleh anak cucu kita dan janganlah takut bahwa air akan habis. Karenanya insya Allah, Allah swt telah mengatur roda kehidupan beserta isi-isinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar